Friday, 2 October 2015

Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib (35-40 H atau 656-661 M )

       Pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah keempat tidak sepenuhnya diterima sepenuhnya diterima secara bulat oleh umat Islam. Timbul golongan yang tidak setuju, mereka adalah kelompok kecil yang telah merasakan kesenangan dan kenikmatan hidup masa pemerintahan Usman bin Affan.
       Semula Ali tidak menghendaki kedudukan khalifah, Namun karena desakan umat Islam semakin besar, akhirnya beliau tidak dapat menolak. Setelah diangkat beliau berpidato; "Wahai umat Islam, kamu telah mengangkat aku sebagai khalifah sebagaimana yang kamu lakukan pada khalifah-khalifah sebelumku. Aku hanya dapat menolak sebelum jatuh pilihan, jika pilihan telah jatuh,menolak tidak boleh lagi. Imam harus teguh dan rakyat harus patuh".
       Kematian khalifah Usman bin Affan ditangan pemberontak masih menjadikan pusat pemerintahan di Madinah tidak menentu. Disamping itu para pemberontakmasih berkeliaran baik yang dari Mesir, Kufah, dan Basrah. Keadaan penduduk Madinah terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Golongan yang mendukung Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
  2. Golongan yang menuntut kematian Usman bin Affan yaitu keluarga Ummayah yang dipimpin oleh gubernur Syam (Irak) yaitu Muawiyah bin Abi Sufyan.
  3. Golongan yang menentang pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah karena tidak dipilih secara utuh. Golongan ini dipimpin oleh Aisyah, dibantu oleh Thalhah bin Zubair.
1. Usaha-usaha Ali bin Abi Thalib
a. Mengganti seluruh pejabat dan gubernur yang diangkat oleh Usman bin Affan. Tindakan ini berakibat           buruk karena penasihatnya telah memberi peringatan agar jangan dulu mengambil tindakan
     disebabkan belum kuat pemerintahannya.
b. Mengambil kembali tanah-tanah milik negara yang dibagi-bagikan semasa khalifah Usman bin Affan.
c. Memerangi pemberontak yang mencoba melawan pemerintahan Ali dan mengambil tindakan tegas.
    Mereka terlibat didalam peperangan, yaitu :
1. Perang Jamal (36 H atau 657 M)                                                                                                       
    Terjadinya di kota Mekah dipimpin sendiri oleh Aisyah isteri Rasulullah, dan dibantu oleh Thalhah bin
    Ubaidillah dan Zubair bin Awwan. Peperangan ini dimenangkan oleh pihak Ali bin Abi Thalib. Thalhah
    dan Zubair mati terbunuh sedangkan Aisyah dikembalikan ke Mekah dengan segala kehormatan
    sebagaimana layaknya menghormati isteri Rasulullah saw.
2. Perang Siffin (36 H atau 657 M)            
    Terjadi di Siffin, sebelah barat sungai Efrat. Dalam peperangan ini Muawiyah kalah dan dia hendak
    melarikan diri. Akan tetapi Amr bin Ash yang ada dipihaknya (ia terkenal licik sekali) mengangkat
   Al Quran setinggi-tingginya sebagai isyarat untuk damai. Ia katakan Umat Islam tidak pantas untuk saling
   perang sesama Islam.
   Dalam perdamaian itu Amr bin Ash sebagai wakil Muawiyah telah memperdaya pihak Ali. Dengan
   demikian naiklah Muawiyah menjadi khalifah menggantikan Ali bin Abi Thalib. Peristiwa tersebut
    melahirkan golongan yang bernama Khawarij, Yaitu tentara Ali yang tidak setuju pihak Ali berdamai
   dengan pihak Muawiyah karena kemenangan sudah tampak jelas di pihak tentara Ali. Ali bin Abi Thalib
   meninggal dunia dibunuh oleh Ibnu Muljam seseorang dari golongan Khawarij ketika salat Subuh di
   Kuffah. Beliau meninggal pada tanggal 17 Ramadan tahun 40 H dalam usia 63 tahun

2. Keteladanan Ali bin Abi Thalib
    Ali bin Abi Thalib adalah anak paman Nabi Muhammad saw. Ia termasuk yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak. Oleh karena itu, sejak kecil ia sudah berakhlak Islam dan dekat sekali dengan Nabi Muhammad saw. Disamping itu, ia menantu yang memberikan keturunan yaitu Hasan dan Husain.Kedekatannya dengan Rasulullah saw. Membentuk diri pribadi Ali sebagai seorang yang berakhalk mulia, jujur, rendah hati, selalu memegang amanah, qanaah (merasa cukup apa yang ada padanya). Ia termasuk orang yang terkenal cerdas, ahli hukum,sebagai pintu ilmu pengetahuan bagi para sahabat-sahabat lainnya. Dia mendapatkan julukan Zulfikar yaitu orang yang berfikir. Kedudukannya disisi Rasulullah saw. bagaikan kedudukan Nabi Harun Di sisi Nabi Musa.
   Ali bin Abi Thalib juga seorang saleh, Adil dalam semua hal, tegas dalam semua urusan, ahli dalam kemiliteran, dan juga mampu menggunakan alat-alat perang terutama pedang. Banyak tokoh-tokoh Jahiliyah yang mati di ujung pedangnya.





Refrensi  : Buku Agama Islam SMP Kelas IX
                Yudhistira

  

Monday, 28 September 2015

Usman bin Affan

Usman bin Affan (23-35 H atau 644-656 M)

        Menjelang akhir hayatnya Khalifah Umar bin Khattab sudah mengajukan calon sebanyak enam untuk menggantikan sebagai khalifah, yaitu Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah. Namun Abdurrahman bin Auf mengundurkan diri.
        Setelah Abdurrahman diizinkan mengundurkan diri ia diberi tugas mengumpulkan dan memimpin umat Islam untuk berunding memilih calon yang tinggal lima orang tersebut. Dari hasil musyawarah banyak pendapat tertuju pada Usman dan Ali. Dengan pertimbangan usia lebih tua maka diangkatlah Usman Bin Affan sebagai Khalifah ketiga menggantikan Umar bin Khattab.

1.Usaha-usaha Khalifah Usman bin Affan 
       Wilayah Islam setelah wafatnya Umar bin Khattab bertambah luas sekali sehingga tugas khalifah Usman bin Affan semakin bertambah berat dengan munculnya problem-problem baru. Namun demikian dapat dilaksanakan dan diselesaikannya satu demi satu.
       Setelah pengangkatan khalifah tindakan yang diambil Usman bin Affan adalah sebagai berikut.
a. Menumpas Para Pemberontak.
    Mereka adalah Kaisar Konstantin anak Heraklius dan Yazdajird. Keduanya mencoba untuk merebut kembali kota Iskandariah di Mesir dan Khurasan di Persia dan berhasil. Namun demikian, tidak lama kemudian tentara Islam berhasil merebut kembali kedua kota tersebut. Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Romawi dengan tentara Islam, dengan semangat jihat yang tinggi tentara Romawi dapat dipukul mundur. Peperangan itu terjadi pada tahun 31 H atau 612 M dikenal dengan sebutan perang Zatus Sawari.
b. Perluasan Daerah Islam 
    Panglima Ubaidillah dapat menaklukkan Afrika Utara yaitu Tunisia,Nabia (Sudan) dan Tripoli. Kemudian untuk Asia Tengah dapat menundukkan Armenia, Azerbajan, Tabraristan, Kabul, dan daerah Gizmah di Turkistan.
c. Armada Angkatan Laut
    Dibawah komando Muawiyah bin Abi Sufyan, Khalifah Usman bin Affan berhasil membangun pelabuhan angkatan laut beserta armadanya, sehingga pulau Cyprus yang terletak di laut tengah dapat ditaklukkan.
d. Penulisan Mushaf Al Quran
    Rasulullah memberi kelonggaran kepada kabilah-kabilah Arab untuk membaca Al Quran menurut dialek mereka. Namun ketika wilayah kekuasaan Islam semakin luas, cara membaca Al Quran yang digunakan umat Islam semakin banyak corak dan dialeknya. Hal ini oleh sahabat Huzaifah bin Yaman dilaporkan kepada Khalifah Usman bin Affan untuk diperhatikan jalan keluarnya. Berdasarkan peristiwa tersebut khalifah membentuk panitia penulisan Al Quran yang terdiri atas Zaid bin Tsabit sebagai ketua, Abdullah bin Zubair, Saad bin Abi Waqas, dan Abdurrahman bin Haris sebagai anggota. Dalam penulisannya, Khalifah berpesan supaya berpendoman pada para sahabat yang hafal dan berpendoman pada Al Quran yang telah dibukukan pada masa Abu Bakar As Siddiq. Dialek yang digunakn dikembalikan kepada bahasa atau dialek Quraisy. Penulisan Mushaf Al Quran dibuat sebanyak lima buah kemudian dikirim ke Mekah, Syiria, Basrah, Kufah, dan yang satunya disimpan di rumah Khalifah Usman bin Affan yang disebut Mushaf Al Imam.

2. Keteladanan Usman bin Affan 
    Usman bin Affan termasuk sahabat yang masuk Islam setelah Abu Bakar As Siddiq. Ia pernah menjadi sekretaris Rasulullah saw. dan pada masa Abu Bakar menjadi penasihatnya. Ia adalah saudagar kaya raya serta dermawan. Sifat yang menonjol dari beliau adalah sifat kedermawanannya, sebagian hartanya dibelanjakan untuk kepentingan Islam.
    Pada saat Rasulullah mengerahkan jaisyul Ushrah yaitu tentara yang dikerahkan pada masa paceklik atau kesukaran ketika akan menghadapi Perang Tabuk, Usman bin Affan menyumbangkan hartanya berupa 1000 ekor unta, 70 ekor kuda, dan 10.000 uang dirham.
    Ketika Madinah mendapat kesulitan air, Usman bin Affan membeli sumur rumah milik orang yahudi yang tidak pernah kering sumber mata airnya dengan harga 20.000 ribu dirham, harga yang sangat mahal pada waktu itu. Kemudian setiap hari Jum'at beliau memerdekakan seorang budak. Usman bin Affan memperoleh gelar Zunnurrain yaitu orang yang mendapat dua cahay karena memperistri dua putri Rasulullah saw. yang pertama Ruqayyah, setelah meninggal dikawinkan dengan Uni Kalsum putri Rasulullah saw. yang lainnya. Ia juga dijuluki Hijrataini karena ikut hijrah Nabi dua kali.
    Khalifah Usman bin Affan seorang yang penyabar. Sifat yang baik ini digunakan keluarga dan kerabatnya untuk minta dan menduduki jabatan pemerintahan, apalagi beliau makin tua dan lemahnya fisiknya. Lama kelamaan mereka yang tidak cakap pun banyak yang duduk sebagai penjabat sehingga berakibat pemerinhan menjadi tidak baik. Terjadilah pemberontakan-pemberontakan,  setelah dikepung selama 40 hari akhirnya meninggal akibat pedang para pemberontak. Usman bin Affan memerintah cukup lama, yaitu 12 tahun mulai 23-35 H atau 644-656 M.




Refrensi  : Buku Agama Islam SMP Kelas IX
                Yudhistira

Sunday, 27 September 2015

Umar bin Khattab

     Umar bin Khattab (13 - 23 H atau 634-644 M)

        Abu Bakar memiliki firasat jika ajalnya telah dekat,maka ia mengusulkan kepada umat Islam agar mengangkat Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Alasannnya adalah untuk menghindari terjadinya perpecahan di kalangan umat Islam.Usulan Abu Bakar dimusyawarahkan dan tidak satu orang pun menolaknya,baik dari kalangan Ansar maupun Muhajirin. Maka diangkatlah Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua.Umar bin Khattab memerintah selama 10 tahun sejak tahun 13 sampai 23 Hijriyah. Pada masa beliau wilayah Islam berkembang pesat,dan pembangunan di berbagai bidang bertambah maju.            


1.Kepribadian Umar bin Khattab                                                                                                              Umar bin Khattab adalah pengganti Khalifah Abu Bakar As Siddiq. Beliau dikenal dengan sebutan "Singa Padang Pasir" Karena mempunyai sifat Pemberani,Tegas, dan ditakuti oleh kawan maupun lawan.
        Kepribadian yang dimiliki Umar bin Khattab antara lain adalah beliau sangat pemberani ,hidup sederhana,rendah hati,jujur.tegas,ramah,dan Penuh kasih Sayang. Beliau tidak membedakan harkat dan
 martabat manusia dan juga dikenal sebagai bangsawan yang pemberani dan Dermawan.

 2.Cara Pengangkatan Umar bin Khattab menjadi khalifah
       Pada waktu Khalifah Abu Bakar terbarinmg sakit menjelang  wafat, beliau sempat bermusyawarah dengan tokoh-tokohterkemuka mengenai pribadi yang layak sebagai pengganti khalifah. Dari hasil musyawarah itu diputuskan bahwa Umar bin khattablah yang layak sebagai pengganti kedudukan khalifah karena beliau dikenal sebagai pemberani yang tidak mengenal takut dan gentar serta mempunyai ketabahan dan kemauan yang keras.
     Dari hasil musyawarah dengan tokoh-tokoh terkemuka, kemudian disampaikan kepada umat islam untuk di minta pendapatnya tentang pengangkatan Umar bin Khattab menjadi Khalifah sebagai pengganti Abu Bakar AS Siddiq. Umat Islam serentak memberikan jawaban yang ber bunyi "Sami"na wa atana" yang artinya"Kami dengar dan kami patuhi" Jadi pengangkatan Umar bin khattab menjadi khalifah dengan cara musyawarah dalam mengambil keputusan.

3.  Usaha-Usaha khalifah Umar bin Khattab

Dalam menerima estafet kepemimpinanyang dilakukan Umar bin Khattab adalah meneruskan perjuangan Abu Bakar  dalam mengembangkan Islam kewilayah yang lebih luas terutama ke negeri-negeri yang dikuasai oleh  Imperium Romawi dan Persia dari penderitaan yang berkepanjangan, mulai beban pajak yang sangat tinggi maupun siksaan yang kejam dari tentara-tentara Romawi dan Persia terhadap pemeluk agama yang berbeda. Wilayah-wilayah yang ditaklukan tentara Islam adalah sebagai berikut.
a. Syam. Setelah menaklukan Damaskus pasukan Islam berhasil mendesak Panglima Romawi Ariat ke Ajnadain dekat Baitul Maqdis,maka seluruh kota di Syam, Yaitu Aleppo Homs dan Antokhia berhasil di kuasai oleh tentara Islam. Peristiwa tersebut terkenal dengan sebutan perang Ajnadain pada tahun 16 Hijriyah atau 639 Masehi.
b. Palestina. Kota itu jatuhke tangan umat Islam setelah tentaraIslam mengepungnyaselama 4 bulan. Panglima Patriakmenyatakan kalah dan menyerahkan kota Baitul Maqdis langsung kepada khalifah Umarbin Khattab. Dengan demikian seluruh kota di Palestina telah dikuasai oleh tentara Islam pada tahun 18 Hijriyah atau 639 M.
c. Irak. Panglima Saat bin Abi Waqasmembawa tentaraIslam merebut Cadisia, suatu kota yang strategis untuk mengusai Irak.Tentara Persia 30.000 orang bertempur sengit melawan 7.000 tentara Islam selama 2 hari.Dengan semangat  jihat  fi sabilillah pertempuran itu akhirnyadi menangkan oleh tentara Islam. Panglima tentara Persia yang bernama Rustum mati ter bunuh kemudian pasukannya melarikan diri dan bertahan di Jajula. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 16 h atau 636 M dan dinamakan perang Cadisia.
d. Persia. KisraYazdajird III Kaisar Persiamerasa terpukul setelah mendengar bala tentaranya kalah dengan tentara Islam. Ia berjasnji akan membalas kekalahannya.Empat tahun kemudian ia mengumpulkan tentaranya sebanyak 150 ribu orang lebihyang berlatih dengan baik. Pertemuan dua pasukan tersebut merupakan pertempuran terbesar yang dihadapi umat Islam. Kemudian Yazdajird III melarikan diri ke Kurasan. pertempuran itu terjadi pada tahun 21 H atau 642 M di kota Nahawan dan merupakan pertempuran paling dahsyat sehingga dinamakan fathul Futuh.

e. Mesir. setelah sukses menaklukan Irak dan Persia Umar bin Khattab mengerahkan tentaranya ke Mesir. Dia membawa pasukannya sebanyak 4000 orang tentara. Melalui  Gurun Sinai tentara Islam memasuki pintu gerbang sebelah timur negeri Mesir dengan menaklukan kota Arsy dan Al Farmaterus menuju Bilbis,
Sementara pasukan Romawi telah siap menunggu tentara Islamuntuk mengadakan pertempuran. Melihat pasukanlawan sangat banyak jumlahnya,Amr bin Ash minta bantuan khalifah Umar bin Khattab supaya menghirim pasukan tambahan untu k    menammbah kekuatan tentara Islam.DI bawah pimpinan Zubair bin Awwam dan teman-temannya khalifah mengirim sebanyak 4000 tentara guna bergabung dengan pasukan Amr bin Ash. Terjadilah pertempuran yang sengit antara tentara Islam dan pasukan Romawi yang terjadi pada tahun 20 H  atau 641 M. Akhirnya di menagkan oleh tentara Islam. Ada beberapa kota yang dapat dikuasai oleh Islam diantaranya kota Babil kemudian dilanjutkan dengan kota Iskandariyah. Setelah kedua kota tersebut takluk ketangan umat Islam maka seluruh wilayah Mesir menjadi kekuasaan Islam.
Wilayah Islamyang semakin luas tersebut menutut adanya pembenahan-pembenahan agar roda pemerintahan dapat berjalan secara teratur dan dapat di kendalikan dengan mudah.
Usaha yang dilakukan Umar bin khattab antara lain sebagai berikut.
1. Mengangkat seorang Gubernur untuk tiap-tiap wilayah propinsi.
2. Mendirikan kas negara [Baitul Mal]
3. Menggangkat hakim untuk tiap wilayah propinsi
4. Mengawasi ketertiban umum, termasuk tertib timbangan di pasar-pasar
5. Menetapkan kalender hijriyah sebagai kalender Islam
6. Membentuk dewan musyawarah

4. Keteladanan Khalifah Umar bin Khattab

Umar bin Khattabadalah putra Naufal Quraisy [Suku Adi]. Ia seorang bangsawan Quraisy, yang terkenal sangat cerdas,tegas, pemberani, dan luhur hatinya. Namanya harum di kalangan sukunya dan suku-suku lain.
Sebelum menganut agama Islam Ia termasuk orang yang paling memusuhi Islam bahkan merencanakan untuk membunuh Nabi Muhammad saw.karena dia beranggapan bahwa Nabi Muhammad saw. penyebab dari perpecahan  dikalangan bangsa Quraisy.Akan tetapi, setelah masuk Islam Umar bin Khattab memiliki peran besar dalam menegakkan dan menyiar kan Islam ke seluruh penjuru negeri. Ia menjadi benteng Islam dari gangguan orang-orang kafir Quraisy. Ia mengusulkan agar umat Islam beribadah secara trang-terangan. Maka umat Islam beribadah secara terang-terangan didepan Ka'bah tanpa rasa takut,  Sehingga umat Islam bertambah banyak. Keberanian Umar bin khattab itu ditunjukakan pula sebagai orang yang paling akhir hijrah ke Madinah tanpa sembunyi-sembunyi.
Setelah diangkat sebagai khalifah ia menjadi seorang pemimpin yang adil, tegas dan keras terhadap kebatilan. Hukum di tegakan dan di berlakukan  kepada siapa saja , untuk semua orang , golongan bahkan tidak membedakan agama termasuk kepada putranya sendiri. Rasulullah saw.memberi gelar beliau AI Faruq artinya yang memisahkan, yaitu memisahkan antara yang hak dan yang batil. Maka ia disegani oleh kaean maupun lawan. Para pembesar Romawi dan Persia segan terhadap umat Islam di bawah ke khalifahan Umar bin Khattab.
Dengan hancurnya Kerajaan Persia,seorang tawanan perang Nahawad Fairusatau dikenal dengan sebutan Abu Lukluk yang menjadi budak Mugirah bin Syukbah merasa sakit hati dan dendam. Maka ketika salat subuh Umar bin Khattab ditikam dari belakang dan meninggal dunia,kemudian Abu Lukluk ganti menusuk dirinya sendiri.



Refrensi  : Buku Agama Islam SMP Kelas IX
                Yudhistira

Monday, 9 February 2015

Abu Bakar As Siddiq (11-13 H 632-634 M)

1.  Kepribadian Abu Bakar As Siddiq

       Abu Bakar As Siddiq adalah Khalifah pertama pengganti Nabi Muhammad saw.Ia memerintah selama 2 tahun dan bersal dari keluarga Bangsawan Quraisy yang kaya.
Abu Bakar As Siddiq juga seorang sahabat Nabi saw. yang terkenal setia,jujur dan sangat dipercaya.oleh karena itu,ia mendapat gelar As Siddiq yang artinya dapat dipercaya.
      Selain itu beliau juga memilki sifat terpuji ,pemaaf ,bijaksana,dermawan ,rendah hati, serta berpendirian sangat keras.

 2.  Cara Pengangkatan Abu Bakar As Siddiq menjadi Khalifah

        Setelah Nabi Muhammad wafat, kepemimpinan umat Islam kosong. Oleh karna itu berkumpulah tokoh-tokoh Islam dari kaum Muhajirin dan kaum Ansar. Mereka bermusawarah untuk memilih dan mengangkat satu orang dari mereka menjadi pemimpin umat. Kaum Muhajirin mengajukan Abu Bakar As Siddiq dan kaum Ansar mengajukan Saad bin Ubaidah. Setelah dirundingkan dengan berbagai pertimbangan, maka secara mupakat diangkatlah Abu Bakar As Siddiq sebagai holifah pertama.

        Alasan-alasan terpilihnya Abu Bakar As Siddiq diangkat sebagai khalifah sebagai berikut.
 a.  Beliau termasuk golongan  Assabiqunal Awwalun yaitu orang yang pertama kali masuk Islam
 b. Orang yang paling sering mendampingi Nabi dalam berjuang menyebar kan  agama Islam.
 c. Orang yang ditunjuk menjadi imam shalat di kala Nabi Muhammad saw sedang sakit.
 d. Orang yang cakap dan lebih dekat dengan rasululloh saw.

3.   Usaha-usaha yang dilakukan Abu Bakar As Siddiq

a.   Memerangi orang yang murtad
b.   Menyadarkan orang yang enggan membayar zakat
c.   Memerangi nabi-nabi palsu
d.   Memperluas wilayah Islam
c.   Menghimpun Ayat Al Quran

4.   Keteladanan Abu Bakar AS Siddiq

        Nama asli Abu Bakar adalah Abdullah ibnu Abi Quhafah at Tamimi di masa jahiliyah bernama
Abdul Kakbah lalu Nabi Muhamad saw meberinya nama Abu Bakar yaitu orang laki-laki yang pertama
masuk Islam. AS Siddiq pemberian Rasululloh saw ketika membenarkan peristiwa Isra dan Mi"raj.
        Abu Bakar As Siddiq adalah seorang bangsawan Quraisy dia termasuk saudagar kaya yang sangat
dermawan. Setelah masuk Islam, seluruh harta, tenaga dan pikirannya di curahkan untuk mengabdikan diri
dan menyiarkan agama Islam. Dengan perantara Abu Bakar banyak pemimpinQuraisy terpandang yang masuk Islam. Di antaranya Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam. Abu Ubaidah serta tokoh-tokoh lainnya. Abu Bakar paling sering mendampingin Rasululloh saw dalam perjuangannya melawan orang kafir yang memusuhi Nabi, baik masih ketika di Mekah maupun di Madinah. Maka pada akhir hayat Rasululloh saw ketika beliau sedang sakit menunjuk  Abu Bakar sebagai imam shalat Subuh.
         Sifat terbuka dan rendah hati yang tulus tercermin pada saat beliau saat berpidato setelah pelantikannya menjadi khalifahuntuk memimpin umat Islam. Kemudian memberi kesempatan kepada rakyatnya untuk melakukan perbaikan jika apa yang dilakukanya salah. dan sikapnya yang selalu taat kepada Allah swt. dan Rasul-Nya selama menjalankan pemerintahan juga tergambar dalam pidato tersebut. Bahkan esok harinya ia tetap pergi ke pasar untuk bekerja berdagang sebagaimana biasanya.Abu Bakar sangat dekat dengan siapa saja baik kepada anaknya sendiri maupun bawahannya.




Refrensi  : Buku Agama Islam SMP Kelas IX
                Yudhistira